Site icon BAJO.id

Memancing sampah di lautan

Pak Jajang adalah seorang nelayan yang hidup di salah satu kampung pesisir di pulau Sulawesi. Ia mengadu nasib sebagai seorang nelayan untuk menghidupi anak-istrinya. Ia tinggal di kampung pesisir yang mayoritas masyarakatnya memang bekerja sebagai nelayan. Pak jajang merupakan nelayan pancing yang mencari ikan kerapu di laut yang berterumbu karang. Pak jajang memilih untuk memancing ikan kerapu karena nilai jual nya cukup tinggi. Ikan kerapu bisa dihargai hingga 130.000-150.000/kg nya. Itupun tergantung jenis-jenisnya lagi. Ada beberapa jenis kerapu yang bisa di bandrol dengan harga yang lebih tinggi. Desa ini memang terkenal memiliki banyak sekali jenis ikan kerapu yang hidup di dalamnya. Sehingga itulah yang membuat pak jajang bertahan dan sudah nyaman menjadi nelayan pancing kerapu, 3-5 ekor ikan yang ia dapat sudah sebanding dengan harga banyak ikan yang ia dapat menggunakan bubu. 

Setiap harinya pak Jajang pergi melaut selama 2 hari dan beristirahat di rumah selama 1 hari. Begitulah seterusnya kehidupan pak jajang sebagai seorang nelayan. Hari itu pak jajang pergi melaut seperti biasa dengan membawa pancingan, senter, umpan, dan persediaan makanan untuk dua hari selama ia di laut. Saat sampai di tengah laut ia mulai mengulurkan mata pancingnya dan umpan yang sudah ia persiapkan. Sembari ia menunggu umpannya dimakan oleh ikan ia mulai memutarkan radio. Langit sudah mulai redup dan matahari terlihat sudah mulai terbenam dan meninggalkan secercah cahaya yang semakin lama semakin hilang. Baru satu ikan yang berhasil ditangkap pak jajang. “ikan-ikan masih pada tidur siang kali yah” pikirnya dalam hati. Tidak lama ia menaikkan  mata pancingnya dan kagetnya ia bahwa ada kantong plastik yang menyangkut mata pancingnya. “wajar saja umpannya tidak kemakan, ternyata ada plastik ini yang menutupi” gerutu pak Jajang. Ia pun melepaskan plastik itu dari mata pancingnya. 

Beberapa bulan belakang pak Jajang memang sudah sering mendapatkan plastik yang menempel di mata pancingnya. Hal ini sudah membuatnya semakin terganggu karena itu menyebabkan semakin sedikit ikan yang ia bisa dapatkan. Tidak lama kemudian ia merasa pancingnya begitu berat, ia segera mengangkat pancingannya dan betapa kagetnya ia melihat ada sebongkah kaleng, kawat dan plastik-plastik yang nyangkut di mata pancingnya. lagi lagi ia menggerutu mengapa begitu banyak barang-barang tidak berguna ini di laut, yang menyebabkan ia kesulitan memancing dan mendapatkan ikan. Saat ia lepaskan kaleng itu tidak sengaja ia melihat kalengnya, tertulis ‘Pantai Manado’, tiba-tiba ia teringat dengan ikan kaleng yang dibawa saudaranya dari manado saat mampir ke rumahnya satu tahun yang lalu. Kalengnya terlihat sama persis dan ia berfikir apakah itu kaleng yang ia buang satu tahun lalu.

Saat pulang ke rumah pak Jajang membawa 2 ikan hasil pancingannya. Istrinya pun menanyakan kemana ikan yang lainnya, tiba-tiba pak Jajang menunjukkan tumpukan kaleng dan plastik-plastik yang ada di kapalnya sembari mengatakan “ikannya sudah berganti dengan sampah-sampah itu”. Dengan heran istri pak Jajang melihat sampah-sampah itu dan membuangnya ke tempat sampah. Sampah-sampah memang sedang berbagi ruang dengan makhluk di lautan. Bahkan tidak disangka kita bisa berjumpa lagi dengan sampah yang sudah kita buang bertahun-tahun yang lalu di lautan. Alhasil hal ini menyebabkan rusaknya ekosistem bawah laut. Terumbu karang yang menjadi habitat ikan-ikan terumbu menjadi rusak dan ikan mulai berpindah dan mencari tempat baru. Namun kemana mereka akan mendapatkan habitat yang baru jika seluruh lautan di Indonesia menunjukkan kondisi yang sama. 

Aplikasi nelayan dari Ledgernow akan turut membantu nelayan untuk dapat merubah pola pikir dan kebiasaan mereka agar dapat menjaga kekayaan laut mereka dengan menjaga kebersihan dan lingkungan. Sehingga ekosistem laut tidak terganggu dengan sampah-sampah yang mereka buang sembarangan. Selain itu nelayan juga akan disediakan kapal yang lebih besar sehingga nelayan dapat menangkap ikan yang lebih banyak. Untuk tau lebih lanjut mengenai Ledgernow bisa kunjungi link berikut https://www.ledgernow.com/

Exit mobile version